Rabu, 02 Maret 2011

AL-MUQODDASAH


AQ bersyukur sekali bisa mengenal pondok ini bahkan tinggal di pondok ini selama 3 tahun, disini aku menemukan ketenangan, kebahagiaan, keceriaan, kesedihan, kekeluargaan, persaudaraan, kasih sayang, dan juga cinta. Pondok ini yang telah menjadikan aq seorang hafidzoh walaupun gk sampai khatam tapi aq akan berusaha menjaga hafalan itu, pondok ini mengajarkan aq arti kehidupan yang disusun dengan panca jiwa pondok yaitu, keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwah islamiyah, dan kebebasan.
Setelah 4 tahun aq meninggalkan pondok ini untuk melanjutkan study Qu di aliyah pondok modern Darussalam Gontor putri, akhirnya aq kembali untuk mengabdi selama 1 tahun di pondok ini. Banyak sekali aq menemukan perubahan pada pondok ini, yang dulu pondok ini hanya sederhana dengan murid dan guru-guru yang sangat cukup, tapi sekarang pondok ini sudah lebih maju dari segi pembangunan dan juga santi/yah dan guru2nya sudah lumayan cukup banyak jika dibandingkan dulu.
Saat ini posisi aq bukanlah seorang santriyah lagi tetapi aq adalah seorang guru atau ustadzah, apakah aq pantas di beri gelar ini dengan ilmu dan hafalanqu yang kurang sekali untuk menjadi seorang ustadzah, siapa aq dan punya apa aq untuk bisa jadi ustadzah sini? Kata-kata ini yang terus mengganggu fikiran aq. Aq bingung apa yang harus aq lakukan disini, melihat sosok usth afi dan usth afrohah, begitu rendahnya aq  jika dibandingan dengan ilmu n apa yang beliau punya, sedangkan aQ hanyalah murid mereka yang di tuntut untuk menjadi seorang guru. Hari demi hari aq lewati pengabdianQu dengan rasa minder, sulit, bingung, dan pada akhirnya aq merasa menjadi orang lain yang dituntut untuk dewasa, menjadi sosok seorang ibu untuk anak-anak, pendidik yang siap 24 jam untuk mengurus anak-anak. Semua itu berjalan tanpa aq sadari bahwa aq telah banyak melakukan kesalahan, mengecewakan ustadzah2, anak2, dan mungkin bapak. Karna memang aq merasa sulit pada posisi ini, aq memaksakan diriQu menjadi orang lain yang berkepribadian ganda, antara seorang santri dan seorang ustadzah …  pengabdian di muqoddasah bukanlah hal yang mudah seperti pondok2 lain yang hanya dengan syarat untuk mendapatkan ijazah saja, tetapi disini aq bener2 terdidik menjadi seorang ibu dan banyak hikmah dan pelajaran yang bisa aq petik dari pengabdian ini.
Aq juga sangat bersyukur dengan pengabdian ini aq bisa kenal dan bertemu dengan orang sebaik dan setulus indah dan diah (ntuz) mereka adalah teman pengabdian aq, mereka yang selalu menasehati aq, selalu ada buat aq,dan mereka selalu memotivasi aq untuk menjadi lebih kuat dalam menghadapi kesulitan serta masalah. Di saat aq ada masalah mereka yang selalu bisa menenangkan dan menghibur hatiku, aQ gk pernah menemukan teman ataupun sahabat seperti mereka, karna mereka beda daripada teman2ku yang lain,  mereka aq anggap lebih dari sekedar seorang sahabat, tapi mereka adalah saudaraQu, aq merasa qt bertiga adalah satu keluarga, ust hafidz, ust mashum, usth afi dan usth afrohah, ust2 dan mba2 yang lain aq menganggap beliau semua keluarga dan saudara, mereka banyak mengajarkan dan membimbing qt selama pengabdian. Dan mereka semua adalah figur yang sangat berjasa buat muqoddasah, mereka yang membantu anak2 untuk menjadi seorang khatimin dan khotimat, tanpa perjuangan mereka, qt gk pernah tahu bagaimana ma’had Al-muqoddasah dan bagaimana kami sebagai santri/yah….
Setahun sudah berlalu dan disinilah akhir dari pengabdian qt, dimana qt harus melanjutkan hidup qt di luar dengan jalan masing-masing dan kembali ke asal qt yaitu aQ ke jakarta, indah ke surabaya, dan diah ke jember. aQ sedih ketika qt harus berpisah, tetapi entah mengapa aQ tidak bisa meneteskan air mata hanya rasa sedih dan sakit yang ada dalam hatiku saat aq melihat mereka menangis… SUNGGUH…. Mereka adalah orang yang sangat berhati tulus dalam bersahabat, suka duka, cobaan, masalah, dan segala kesulitan yang datang qt jalani dan lewati bersama.
Ketika diluar aq merasakan kesepian, kerinduan kepada suasana pondok, indah, diah, ust/h, anak2, setiap hari aq biasa mendengar keceriaan dan nakalnya anak2 bermain, lantunan ayat2 al-qur’an hafalan mereka, kerja bareng indah dan diah, tetapi sekarang aq sendiri dan tidak bisa merasakan itu semua lagi.  pada akhirnya aQ sadar atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan aQ ketika mengabdi, penyesalan itu selalu datang terakhir, seseorang telah menyadarkanku dari segala sifat dan sikap buruk-Qu, dia selalu mengajarkan aQ arti kehidupan, rasa syukur, menghargai orang lain, tata krama berbicara, memotivasi aQ untuk menjadi lebih baik, dia juga selalu ada buat aq di saat aq butuh dia, aQ banyak belajar kehidupan dari dia. kenapa aQ tidak bisa memberikan yang terbaik untuk pondok, anak2, ust/h, aq justru banyak mengecewakan mereka dengan sikap, sifat, dan tingkah laku aq yang kurang baik, padahal pondok ini yang telah menjadikan aq seorang hafidzoh, betapa rendahnya aq dimata Allah, aq belum bisa memberikan yang terbaik untuk pondok dan ust/h ku serta bapak. Tetapi aQ bisa apa saat ini keadaan sudah berubah aQ mempunyai kewajiban untuk kuliah di jakarta, sehingga sulit untuk bisa kembali lagi ke pondok.  Tidak ada yang bisa aQ lakukan, Jalan satu-satunya adalah aQ harus menjalani hidup ini dan berusaha menjadi lebih baik untuk orang lain serta diri sendiri dan selalu berdoa untuk pondok agar selalu diberikan rahmat, barokah dan yang terbaik untuk kedepannya oleh Allah SWT. Amin……………..
Seseorang yang sangat berarti dalam hidup aQ adalah dia (……) karna dialah yang sudah merubah aq menjadi diri aQ sendiri, dia memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus dimana belum pernah aQ  merasakan dan mendapatkan hal itu. aQ selalu yakin kalau dialah yang terbaik untuk aQ, walaupun qt gk pernah tahu siapakah orang yang sebenarnya terbaik dalam hidup qt. semua itu aQ kembalikan kepada kata hatiku, dan Qu pasrahkan hanya kepada Allah SWT.

Untuk Kamu (…..) siapa dia? biar hatiku yang tahu….
aQ gk pernah menyesal pernah kenal dan berhubungan baik dengan kamu, walaupun saat ini qt berpisah dan sudah tidak lagi berhubungan, tetapi kamu akan selalu berarti dan ada di hatiku slamanya. aQ bersyukur pernah ada di hati kamu, dan mendapat cinta serta kasih sayang yang tulus dari kamu, banyak yang kamu berikan ke aku bukan hanya cinta dan kasih sayang tetapi juga motivasi, kebaikan, arti kehidupan, nasehat dan masih banyak lagi yang mungkin aQ belum bisa berikan ke kamu, tetapi semua itu akan selalu aQ ingat dan aQ kenang. Kamu adalah semangat hidup aQ, dan belahan jiwaku…..
maaf kalau sampai saat ini aQ belum bisa membuka lembaran baru seperti apa yang kamu inginkan, karna membuka hati tidak semudah membalikan telapak tangan, mencintai seseorang bukanlah hal mudah untuk aQ, apalagi memberikan hati aQ untuk orang lain itu hal yang sangat sulit, bagitu juga ketika aQ jatuh cinta dengan kamu, semua itu perlu proses dan mental yang kuat agar bisa memberikan yang terbaik untuk orang yang qt cintai. Untuk saat ini mungkin aQ masih takut untuk membuka hatiku untuk orang lain karna aQ takut merasakan sakit dan  kegagalan lagi. Biarkanlah waktu yang akan menjawab semuanya saat ini akan tetap yakin dengan hati dan perasaan aQ kalau kamu adalah yang terbaik untuk aQ… dan izinkan aQ agar tetap bisa mencintai kamu selamanya…

2 komentar: